Tetesan tinta
Mendung berarak menelusuri langit senja
Menelusup diantara kepulan-kepulan jingga
Mataku menerawang menatap gumpalan mega
Memoripun mengejar masa yang kembali menjelma
Wahai pengisi jiwa ……!
Parasmu hingga kini masih meraba
Menjadi penerang kala aku terjaga
Perasaan hati tak bisa dipungkiri
Rasa terpendam kini hadir kembali
Menyeruak dalam sanubari
Membahana luas dalam ilustrasi
Fatamorgana cinta ini
Kubiarkan hidup di alamku sendiri
Menusuk tajam di ulu hati
Getaran cinta ini semakin menjadi-jadi
Kala memori terbuka kembali
Namun…..
Sadarku kini pasti
Bahwa cinta sejati tak harus memiliki
Tak harus dinodai
Karena cinta abadi
Hanyalah untuk ilahi robbi