Sabtu, 24 November 2012

inovasi pembelajaran


INOVASI & PENDIDIKAN

Difusi Inovasi
Dalam proses penyebaran inovasi timbul masalah yakni bagaimana caranya untuk mempercepat diterimanya suatu inovasi oleh masyarakat (sasaran penyebaran inovasi).  Untuk mengatasai hal tersebut maka para ahli mengusulkan suatu proses yang disebut difusi (difusi inovasi).  Difusi ialah proses komunikasi inovasi antar warga masyarakat (anggota system social) dengan menggunakan saluran tertentu dan dalam waktu tertentu. Jadi, difusi dapat dikatakan salah satu tipe dari komunikasi yang memiliki ciri pokok yaitu pesan yang dikomunikasikan adalah hal yang baru (inovatif). Untuk lebih mempercepat proses penyebaran inovasi diperlukan suatu diseminasi.  Diseminasi adalah proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan dan dikelola. 

Keinovatifan
Menurut Rogers (1983), keinovatifan adalah tingkat yang berkenaan dengan seberapa lama seseorang/kelompok/sistem sosial lebih dahulu dalam mengadopsi ide-ide baru dari konsep-konsep difusi inovasi dibandingkan dengan yang lain. Keinovatifan menjadi peubah utama dalam proses difusi inovasi yang disponsori oleh agen perubahan. Pada negara berkembang keinovatifan dipandang sebagai salah satu indikator kesuksesan program-program pembangunan. Keinovatifan menunjukan perubahan tingkah laku yaitu tujuan akhir program difusi bukan hanya pikiran dan sikap.

Saluran komunikasi dan waktu
Saluran komunikasi merupakan alat untuk menyampaikan informasi dari seseorang ke orang lain. Kondisi kedua belah pihak yang berkmunikasi akan mempengaruhi pemilihan atau penggunaan saluran yang tepat untuk mengefektifkan proses komunikasi. Misalnya saluran media massa seperti radio, televise dan surat kabar tepat digunakan untuk menyampaikan informasi dari seseorang atau sekelompok orang kepada orang banyak (masa).  Media ini biasanya digunakan untukmenyampaikan informasi kepada audien dengan maksud agar audien (penerima informasi) mengetahui dan menyadari adanya inovasi. Sedangkan saluran interpersonal (hubungan langsung antar individu) lebih efektif untuk mempengaruhi atau membujuk seseorang agar mau menerima inovasi terutama antar orang yang memiliki hubungan erat. Waktu adalah elemen yang yang penting dalam proses difusi, karena waktu merupakan aspek utama dalam proses komunikasi.  Peranan dimensi waktu dalam proses difusi terdapat dalam tiga hal, sebagai berikut :

1. Proses keputusan inovasi
Proses keputusan inovasi adalah proses sejak seseorang mengetahui inovasi pertama kali sampai ia memutuskan untuk menerima atau menolak inovasi. Ada 5 langkah (tahap) dalam proses keputusan inovasi yaitu : pengetahuan tentang inovasi, bujukan atau himbauan, penetapan atau keputusan, penerapan atau implementasi, dan konfirmasi.
2. Kepekaan seseorang terhadap inovasi
Tidak semua orang dalam suatu sistem sosial (masyarakat) menerima inovasi dalam waktu yang sama. Berdasarkan kepekaan terhadap inovasi atau terdahulunya dan terlambatnya menerima inovasi dalam suatu sistem sosial tertentu yaitu: (a) inovator (b) pemula (c) mayoritas awal (d) mayoritas akhir, dan (e) terlambat (tertinggal).
3. Kecepatan penerimaan inovasi
Adalah kecepatan relatif diterimanya inovasi oleh warga masyarakat (anggota sistem sosial).  Kecepatan inovasi biasanya diukur berdasarkan lamanya waktu yang diperlukan untuk mencapai persentase tertentu dari jumlah warga masyarakat yang elah menerima inovasi.  Oleh karena itu pengukuran kecepatan inovasi  cenderung dengan berdasarkan tinjauan penerimaan inovasi oleh keseluruhan warga masyarakat (system social) bukanpenerimaan inovasi secara individual.  Perbedaan kecepatan penerimaan inovasi dalam proses difusi inovasi dipengaruhi oleh karakteristik dan atribut inovasi, serta pengaruh dari system social (dapat berupa struktur sosial, norma system social,  pemuka pendapat dan agen bembaharu) tempat proses difusi terjadi.  Proses difusi melibatkan hubungan antar individu dalam system social, maka jelaslah bahwa individu akan terpengaruh oleh system sosial dalam menghadapi suatu inovasi.
Tipe Keputusan Inovasi

Ada beberapa tipe keputusan inovasi :
  1. Keputusan inovasi opsional : yaitu pemilihan menerima atau menolak inovasi tergantung pada keputusan yang ditentukan oleh individu atau seseorang secara mandiri tanpa tergantung atau terpengaruh oleh dorongan anggota system sosial yang lain.  Meskipun dalam hal ini individu mengambil keputusan itu berdasarkan norma system social atau hasil komunikasi interpersonal dengan anggota system social yang lain.
  2. Keputusan inovasi kolektif, yaitu pemilihan untuk menerima atau menolak inovasi didasarkan pada keputusan yang dibuat secara bersama-sama berdasarkan kesepakatan antar anggota system social.  Semua angota system social harus mentaati keputusanbersama yang telah disepakati.
  3. Keputusan inovasi otoritas, ialah pemilihan untukmenerima atau menolak inovasi berdasarkan keputusan yang dibuat olehseseorang atau sekelompok orang yang mempunyai kedudukan, status, wewenang atau kemampuan yang lebih tinggi daripada anggota yang lain dalam suatu system social.
  4. Keputusan inovasi kontingen (contingent), yaitu pemilihan menerima atau menolak sustu inovasi, baru dapat dilakukan hanya setelah ada keputusan inovasi yang mendahuluinya.  Cirri pokok dari keputusan inovasi kontingen adalah digunakannya dua atau lebi keputusan inovasi secara bergantian untuk menangani suatu difusi inofasi.
Proses Keputusan Inovasi
Proses keputusan inovasi adalah proses yang dilalui/dialami oleh individu (unit pengambil keputusan yang lain) mulai dari pertamakali tahu adanya inovasi, kemudian dilanjutkan dengan keputusan sikap terhadap inovasi, penetapan keputusan menerima atau menolak inovasi, implementasi inovasi, dan konfirmasi terhadap keputusan inovasi yang telah diambilnya.  Ciri pokok keputusan inovasi yang membedakan dengan keputusan yang lain adalah dimulai dengan ketidak tentuan (uncertainty) tentang sesuatu (inovasi). Dengan adanya informasi tentang inovasi maka akan mengurangi ketidaktentuan tersebut sehingga dapat diambil suatu keputusan.

Model Proses Keputusan Inovasi
Menurut Rogers, proses keputusan inovasi terdiri dari lima tahap, yaitu sebagai berikut:
1. Tahap pengetahuan (knowledge), tahap ini berlangsung bila seseorang atau satu unit pengambil keputusan yang lain membuka diri terhadap adanya suatu inovasi serta ingin mengetahui bagaimana fungsi inovasi tersebut.
Berkaitan dengan pengetahuan tentang inovasi , ada generalisasi (prinsip-prinsip umum) tentang orang yang lebih awal mengetahui tentang inovasi:
  1. Orang lebih awal tahu tentang inovasi lebih tinggi pendidikannya daripada yang diakhir.
  2. Orang yang lebih tahu awal tentang inovasi lebih tinggi status sosial ekonominya daripada yang diakhir.
  3. Orang yang lebih tahu awal tentang inovasi lebih terbuka terhadap media masa  daripada yang diakhir.
  4. Orang yang lebih tahu awal tentang inovasi lebih terbuka komunikasi interpersonal daripada yang diakhir.
  5. Orang yang lebih tahu awal tentang inovasi lebih banyak kontak dengan agen pembaharu daripada yang diakhir.
  6. Orang yang lebih tahu awal tentang inovasi lebih banyak berpartisipasi dalam sistem sosial daripada yang diakhir.
  7. Orang yang lebih tahu awal tentang inovasi lebih kosmopolitan daripada yang diakhir
Perlu diperhatikan bahwa dalam kenyataannya  pada setiap langkah dalam proses keputusan inovasi dapat terjadi pada penolakan inovasi.
Ada dua macam penolakan inovasi, yaitu:
  1. Penolakan aktif artinya penolakan inovasi setelah melalui proses mempertimbangankan untuk menerima inovasi atau mungkin sudah mencoba lebih dahulu tetapi keputusan akhir menolak inovasi.
  2. Penolakan pasif artinya penolakan inovasi dengan tanpa pertimbangan sama sekali.
2. Tahap Bujukan (persuasion), tahap ini berlangsung ketika seseorang atau unit pengambil keputusan yang lain, mulai membentuk sikap menyenangi atau tidak menyenangi terhadap inovasi tersebut. Dalam tahap ini lebih banyak keaktifan mental yang memgang peran. Seseorang akan berusaha mengetahui lebih banyak tentang inovasi dan menafsirkan informasi yang diterimanya. Pada tahap ini berlangsung seleksi informasi disesuikan dengan kondisi dan sifat pribadinya. Disinilah peran karakteristik inovasi dalam mempengaruhi proses keputusan inovasi.
3. Tahap keputusan (Decesion), tahap ini berlangsung ketika seseorang atau unit pengambil keputusan yang lain melakukan aktivitas yang mengarah kepenatapan unutk memutuskan menerima atau menolak inovasi.  Sering terjadi seseorang akan menerima inovasi setelah ia mencoba lebih dahulu. Bahkan mungkin mencoba sebagian kecil lebih dahulu baru kemudian dilanjutkan secara keseluruhan jika sudah terbukti berhasil sesuai dengan yang diharapkan. Tetapi tidak semua inovasi dapat dicoba dengan dipecah menjadi beberapa bagian. Inovasi yang dapat dicoba bagian demi bagian libih dapat cepat diterima. Dapat juga terjadi percobaan cukup dilakukan sekelompok orang dan yang lain  cukup mempercayai dengan hasil percobaan temannya.
Perlu diperhatikan bahwa dalam kenyataannya  pada setiap langkah dalam proses keputusan inovasi dapat terjadi pada penolakan inovasi.
Ada dua macam penolakan inovasi, yaitu:
  • Penolakan aktif artinya penolakan inovasi setelah melalui proses mempertimbangankan untuk menerima inovasi atau mungkin sudah mencoba lebih dahulu tetapi keputusan akhir menolak inovasi.
  • Penolakan pasif artinya penolakan inovasi dengan tanpa pertimbangan sama sekali.
  • Tahap implementasi (implementation), tahap ini berlangsung ketika seseorang atau unit pengambil keputusan yang menerapkan atau menggunakan inovasi. Pada umumnya implementasi tentu mengikuti hasil keputusan inovasi. Tetapi dapat juga terjadi karena sesuatu hal sudah menerima inovasi tidak diikuti implementasi. Biasanya ini terjadi karena fasilitas penerapan tidak tersedia.
  • Tahap Konfirmati (confirmation), tahap ini berlangsung ketika seseorang atau unit pengambil keputusan yang lain, mencari penguatan terhadap keputusan inovasi yang telah dibuatnya. Pengambil keputusan dapat menarik kembali keputusannya jika ternyata diperoleh informasi tentang inovasi yang bertentangan dengan informasi yang diterima terdahulu.
4. Tahap implementasi (implementation), tahap ini berlangsung ketika seseorang atau unit pengambil keputusan yang menerapkan atau menggunakan inovasi. Pada umumnya implementasi tentu mengikuti hasil keputusan inovasi. Tetapi dapat juga terjadi karena sesuatu hal sudah menerima inovasi tidak diikuti implementasi. Biasanya ini terjadi karena fasilitas penerapan tidak tersedia.
5. Tahap Konfirmati (confirmation), tahap ini berlangsung ketika seseorang atau unit pengambil keputusan yang lain, mencari penguatan terhadap keputusan inovasi yang telah dibuatnya. Pengambil keputusan dapat menarik kembali keputusannya jika ternyata diperoleh informasi tentang inovasi yang bertentangan dengan informasi yang diterima terdahulu.


Sumber Inovasi
  1. Berdasarkan model konfigurasi (Ibrahim,1988), sumber inovasi dapat dibedakan menjadi enam macam yaitu konsep, pengaruh, material, personal, lembaga.
  2. Berdasarkan sistem difusi sentralisasi sumber inovasi berasal dari organisasi formal, penelitian dan pengembangan yang ditangai oleh para ahli
  3. Berdasarkan system difusi desentralisasi sumber inovasi datang dari percobaan bukan mesti orang ahli dari wilayah setempat yang juga sering menjadi pemakainya.
  4. Menurut  Drucker, sebagian besar gagasan inovatif muncul lewat analisis meto­dologis peluang-peluang yang ada, baik yang terdapat di dalam maupun di luar system, peluang-­peluang tersebut dapat berupa peristiwa-­peristiwa yang tidak diharapkan (unex­pected occurrences), keganjilan dari berbagai rupa (incongruities of various kinds), kebutuhan proses (process needs), perubahan pasar (change in an industry or market), perubahan demografis (demographic change), perubahan persepsi (changein perception) dan adanya pengetahuan baru (new knowledge).

Inovasi dalam Bidang Pendidikan
Tujuan dilakukannya inovasi pendidikan terutama adalah untuk meningkatkan efesiensi, relevansi, kualitas dan efektivitas pendidikan, seperti  sarana dan prasarana serta jumlah peserta didik sebanyak-banyaknya dengan hasil pendidikan sebesar-besarnya (menuntut kriteria kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan pembangunan), dengan menggunakan sumber, tenaga, uang, alat dan waktu dalam jumlah yang sekecil-kecilnya. 
Jika dikaji lebih jauh, arah tujuan inovasi pendidikan Indonesia tahap demi tahap adalah sebagai berikut :
  1. Mengejar ketingglan-ketinggalan yang dihasilkan oleh kemajuan-kemajuan ilmu dan teknologi sehingga makin lama pendidikan Indonesia makin berjalan sejajar dengan kemajuan-kemajuan tersebut.
  2. Mengusahakan terselenggaranya pendidikan sekolah maupun luar sekolah bagi setiap warga Negara. Misalnya meningkatkan daya tampung sekolah SD,SLTP,SLTA, dan perguruan tinggi.
            Adapun masalah-masalah yang menuntut diadakan inovasi pendidikan di Indonesia, yaitu:
  1. Perkembangan ilmu pengetahuan menghasilkan kemajuan teknologi yang mempengaruhi kehidupan social, ekonomi, politik, pendidikan dan kebudayaan bangsa Indonesia. Sistem Pendidikan yang dimiliki dan dilaksanakan di Indonesia belum mampu mengikuti dan mengendalikan kemajuan- kemajuan tersebut, sehingga dunia pendidikan belum dapat menghasilkan tenaga-tenaga pembangunan yang terampil, kreatif, dan aktif sesuai dengan tuntutan dan keinginan masyarakat.
  2. Laju eksplorasi penduduk yang cukup pesat, yang menyebabkan daya tampung, ruang dan fasilitas pendidikan yang sangat tidak seimbang.
  3. Melonjaknya aspirasi masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik, sedangkan dipihak lain kesempatan sangat terbatas.
  4. Mutu pendidikan yang dirasakan makin menurun, yang belum mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
  5. Belum mekarnya alat organisasi yang efektif, serta belum tumbuhnya suasana yang subur dalam masyrakat untuk mengadakan perubahan-perubahan yang dituntut oleh keadaan sekarang dan yang akan datang


Inovasi Pembelajaran
Ketika mendengar kata inovasi, yang muncul di benak kita barangkali sesuatu yang baru, unik dan menarik. Kebaruan, keunikan dan yang menarik itu pada akhirnya membawa kemanfaatan. Pendapat tersebut nampaknya tidak salah, dalam arti manusia sebagai makhluk sosial yang dinamis dan tak puas dengan apa yang sudah ada akan selalu mencoba, menggali dan menciptakan sesuatu yang ‘ baru ‘ atau ‘ lain ‘ dari biasanya, Begitu pula masalah inovasi yang erat kaitannya dengan proses pembelajaran. Di mana proses pembelajaran melibatkan manusia (baca : siswa dan guru) yang memiliki karakteristik khas yaitu keinginan untuk mengembangkan diri, maju dan berprestasi.
Kamus Besar Bahasa Indonesia memberi batasan, inovasi sebagai pemasukan atau pengenalan hal-hal yang baru, penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya baik berupa gagasan, metode atau alat (KBBI, 1990 : 330). Dari pengertian ini nampak bahwa inovasi itu identik dengan sesuatu yang baru, baik berupa alat, gagasan maupun metode. Dengan berpijak pada pengertian tersebut, maka inovasi pembelajaran dapat dimaknai sebagai suatu upaya baru dalam proses pembelajaran, dengan menggunakan berbagai metode, pendekatan, sarana dan suasana yang mendukung untuk tercapainya tujuan pembelajaran. Hasbullah (2001) berpendapat bahwa ‘baru’ dalam inovasi itu merupakan apa saja yang belum dipahami, diterima atau dilaksanakan oleh si penerima inovasi.
Menurut Gagne (1975), setidaknya ada empat fungsi yang harus dilakukan guru kaitannya sebagai motivator. Pertama, arousal function atau membangkitkan dorongan siswa untuk belajar. Kedua, expectancy funtion yaitu menjelaskan secara kongkret kepada siswa apa yang dapat dilakukan pada akhir pengajaran. Ketiga, incentive function maksudnya guru memberikan ganjaran untuk prestasi yang dicapai dalam rangka merangsang pencapaian prestasi berikutnya dan keempat, disciplinary function bahwa guru membantu keteraturan tingkah laku siswa.
Keempat fungsi tersebut, selayaknya diperankan dengan tepat oleh guru dalam sebuah proses pembelajaran, sehingga diharapkan motivasi belajar siswa semakin lama akan semakin meningkat dan tinggi.

Contoh dan Bentuk Inovasi yang Sederhana

Perlu disadari bahwa pembelajaran merupakan suatu interaksi yang bersifat kompleks dan timbal-balik antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Selayaknya siswa diberi kesempatan yang memadai untuk ikut ambil bagian dan diperlakukan secara tepat dalam sebuah proses pembelajaran.
Ditengarai bahwa dunia anak (baca : TK dan SD) merupakan dunia bermain, tetapi acapkali guru melupakan hal ini. Semestinya setiap guru dalam setiap proses pembelajarannya menciptakan suasana yang menyenangkan (fun), menggairahkan (horee), dinamis (mobile), penuh semangat (ekpresif) dan penuh tantangan (chalenge).
Oleh karena itu berbagai inovasi dapat dicoba untuk dikembannngkan walaupun amat sederhana. Beberapa bentuk inovasi yang sempat penulis cobakan, diantaranya:

Pembuatan yel-yel

Yel-yel ini biasanya dilakukan sebelum pembelajaran dimulai, guru mengajak siswa untuk bersama-sama mengucapkan beberapa yel yang telah diajarkan kepada mereka.
Tujuannya :
1. menumbuhkan semangat belajar siswa.
2. menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan.
3. mewujudkan hubungan yang akrab antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa.
Berbagai variasi yel dapat diciptakan oleh guru, dengan mengubah lagu tertentu yang sudah dihapal siswa serta menggunakan kepalan tangan, suara yang bersemangat, mimik muka serta kekompakan siswa dalam pengucapannya.
Penulis membagi pembuatan yel ini dalam dua bagian, yaitu yel-yel kelas, yang memberi semangat untuk pengkondisian kelas sehingga siswa siap belajar (apersepsi dan motivasi), dan yel-yel mata pelajaran yaitu memberi semangat untuk mengikuti pelajaran tertentu.
Di bawah ini, contoh-contoh yel yang telah dibuat dan dilakukan ketika akan dimulai proses pembelajaran.

ontoh Yel-yel kelas
KELASKU….KELASKU….KELASKU
YANG TERBAIKK… OK ! ALLOHU AKBAR !
AKU ANAK SHOLEH !!!!!!! ……………..
DEDEED….DEDEED…..DEDEED……….ALLOHU AKBAR !
Contoh yel-yel mata pelajaran
Pelajaran Matematika
MATE… MATE… MATIKU……MATEMATIKA
AKU SENANG BEL-LAJAR MATEMATIKA
YES !!!! ALLOHU AKBAR !
Pelajaran IPA
IPAAA….IPAA….IPAAA I PE A
ILMU,,,, PENGETAHUAN,,,, ALAM
IS THE BEST , OH YEE… ALLOHU AKBAR !
Pelajaran IPS
IPSSSSSS… IPSSSSSSSSSS…IPSSSSSSSSSSSS…
I LIKE IT …. I LIKE IT, OH LALA…. OH LALA
ALLOHU AKBAR !
Pelajaran Bahasa Indanesia
BI……….BI…………..BI…………………
WOW KERREEEN………ALLOHU AKBAR !
Semua yel-yel selalu diakhiri dengan lafadz takbir, sambil mengepalkan tangan kanan ke atas. Hal ini dimaksudkan untuk menanamkan nilai kepada siswa bahwa semua yang ada di dunia ini adalah kecil, yang maha besar dan maha angung hanyalah Alloh azza wa zalla, pemilik alam semesta dan pemberi ilmu pengetahuan.
Pemberian Reward

Berdasarkan pangalaman di lapangan, anak kelas bawah (baca : SD) amat senang apabila usaha belajarnya dihargai dan mendapat pengakuan dari guru, walaupun amat sederhana. Oleh karena itu, para guru nampaknya jangan terlalu pelit untuk menberikan penghargaan, selama dilakukan dengan memperhatikan waktu dan cara yang tepat. Penghargaan itu sendiri dapat dimaknai sebagai alat pengajaran dalam rangka pengkondisian siswa menjadi senang belajar.
Tujuannya:
1. mendorong siswa agar lebih giat belajar.
2. memberi apresiasi atas usaha mereka.
3. menumbuhkan persaingan yang sehat antar siswa untuk meningkatkan prestasi
Pemberian penghargaan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara dan sesuai kesempatan yang ada. Penulis membaginya dalam beberapa macam, yakni dalam bentuk ucapan, tulisan, barang/benda dan penghargaan khusus. Seyogyanya penghargaan ini dapat menjadi kebanggaan siswa akan eksistensi dirinya, yang nantinya meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi diri.
Penghargaan berupa ucapan.
Pemberian penghargaan ini dapat dilakukan dengan direncanakan terlebih daluhu atau bersifat spontan saja. Yang terpenting bahwa setiap siswa yang menunjukkan suatu usaha, maka layak dihargai. Pemberian pujian bagi siswa yang berpatisipasi aktif dalam proses pembelajaran, seperti kata-kata YESS ! (sambil mengancungkan jempol tangan), Excelent (dua jari membentuk huruf V), Thankyou Very Much (kedua tangan diacungkan ke atas) dll.
Penghargaan berupa tulisan.
Hal ini dapat dilakukan setiap hari, ketika siswa mengerjakan tugas atau PR. Penghargaan ini diberikan dengan cara guru menuliskan di buku catatan atau tugas siswa, berupa kata pujian, terutama bagi siswa yang berhasil mendapat nilai bagus (80-100). Kalimat pujian tersebut diantaranya “ selamat, you are the best student “ , “ Alhamdulillah, kamu anak pintar “ , “ pacu terus prestasimu “ ,
Penghargaan berupa barang/benda
Berbagai benda sebenarnya dapat dijadikan alat penghargaan, baik benda yang sudah ada maupun yang telah dimodifikasi/disiapkan.
Penulis misalnya memberikan penghargaan berupa bintang, terbuat dari kertas karton/asturo berukuran kecil bagi siswa yang mendapat nilai tinggi (80-100) baik latihan soal, tugas maupun PR.
Kalung medali pelajaran, terbuat dari gabus yang menyerupai sebuah medali dengan menggunakan tali warna. Medali dibuat khusus untuk setiap mata pelajaran, dan diberikan kepada siswa setiap selesai ulangan harian. Siswa yang mendapat nilai tertinggi dalam ulangan harian berhak menerima medali.
Sewaktu-waktu tidak ada salahnya apabila guru memberikan penghargaan berupa uang jajan, walaupun dengan nilai nominal yang relatif kecil. Bagi siswa terkadang bukan besar kecilnya uang tetapi kebanggaan mendapatkannya dari guru yang dicintainya.
Penghargaan khusus
Penghargaan ini sifatnya spontan dan insidental, di mana siswa yang berhasil menjawab dengan tepat pertanyaan dari guru dimungkinkan untuk istirahat atau pulang terlebih dahulu.
3. Pemberian sanksi
Dalam sebuah proses pembelajaran perlu ada semacam aturan main (rule of the game). Hal ini dimaksudkan agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik, termasuk perlu adanya sanksi yang disepakati bersama antara guru dengan siswa. Tetapi diupayakan dalam pemberian saknsi ini betul-betul bersifat pedagogis (mendidik).
Tujuannya :
1. terwujudnya kelas yang tertib, namun diupayakan tetap menyenangkan.
2. penanaman disiplin kepada anak.
3. mendidik siswa untuk bertanggung jawab terhadap apa yang telah dilakukan.
Kotak Soal

Dibuat dari bekas wadah susu atau makanan lain, yang berbentuk segi empat, kemudian dibungkus kertas kado, dengan warna yang menarik ditempel di dinding kelas sejumlah mata pelajaran, sehingga setiap mapel memiliki kotak soal tersendiri.
Tujuannya :
mendorong siswa agar senang mempelajari soal sesuai keinginannya setiap saat.
Memberi kesempatan memanfaatkan waktu luang untuk mempelajari soal-soal.
Soal ini dibuat dengan berbagai bentuk, seperti soal cerita, kuis, siapa aku, tanya jawab, dll. Di tulis di kertas asturo atau kertas lain dengan bentuk yang menarik.
Pokjar (kelompok Belajar)

Siswa dibagi dalam beberapa kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa, setiap kelompok dipilih satu ketua yang mampu memimpin dan membantu anggotanya.
Tujuannya :
Matih kerjasama antara siswa
Menanamkan jiwa kepemimpinan dan saling membantu
Terjadi pertukaran pengetahuan dan memungkinkan siswa yang sudah paham mengajari teman lainnya .
Dalam pelajaran tertentu, guru memberikan masalah kemudian siswa mendiskusikanya dalam kelompok. Adapun tempat pengerjaannya diserahkan sepenuhnya pada mereka, asal waktunya ditetapkan dengan jelas. Mereka boleh mengerjakan di kelas (in-door) atau diluar kelas (out-door) seperti perpustakaan, halaman sekolah, aula atau mushola.
Bagi kelompok yang berhasil meraih nilai tertinggi dan paling cepat, akan diberi penghargaan berupa bintang kelompok, yang nantinya ditempel di dinding dengan menggunakan gabus berukuran 100 cm x 75 cm. Gabus tersebut diberi tulisan “ Alhamdulillah, Mamah….. Mamah……….. inilah bintang kelompokku………”.
6.      Perpustakaan Kelas
Penanaman kebiasaan membaca harus selalu ditumbuhkan. Kehadiran perpustakaan kelas merupakan salah satu strategi yang dapat dilakukan. Berbagai buku yang bersifat ringan dan dapat menggugah kreativitas siswa bisa dijadikan referensi. Majalah Bobo, Annida, Anak Sholeh, buku cerita, kisah sahabat dan petualangan hewan merupakan pilihan bagi mereka.
Tujuannya :
Menanamkan kebiasaan membaca sejak dini, karena membaca adalah kunci pengetahuan.
Memanfaatkan waktu luang secara baik.
Adapun sumber bukunya dapat diperoleh dari sumbangan siswa sendiri yakni membawa buku bacaan bekas dari rumah, membeli atau sumbangan.

madding Kelas
Kehadiran majalah dinding (mading) kelas menjadi satu terobosan yang cukup baik. Diantara siswa ada yang dipilih menjadi pengurus mading. Mereka ada yang bertugas sebagai pimpinan redaksi, reporter, ilustrasi atau pencari berita.
Tujuannya :
Menampung hasil karya siswa berupa gambar, cerita/karangan, puisi, atau pengalaman pribadi.
Membiasakan siswa untuk menulis, segala ide, impian dan harapan dapat ditumpahkan dalam karya tulis.
Menumbuhkan semangat belajar dan membaca.
Biasanya siswa akan senang, apabila karyanya dilihat oleh teman-temannya. Hasil karya yang ditempel bisa saja sengaja dibuat oleh siswa di rumah atau hasil tugas mata pelajaran tertentu.
8.      Setting Kelas
9.     

Untuk sekolah yang full day school kemungkinan besar siswa akan merasa jenuh dan capek berada terus di sekolah atau kelas. Oleh karena itu bagaimana menciptakan ruangan dan suasana kelas yang meminimalisir kejenuhan mereka.
Setting kelas dapat dilakukan oleh guru dengan cara penataan ruangan, pemasangan gambar, tulisan yang memotivasi, warna-warni yang menyolok, hiasan yang menggugah poster dll. Contohnya poster dapat ditempel di dinding kelas. Bunyi poster misalnya, “ BELAJAR ITU MUDAH DAN MENYENANGKAN “, “ MEMBACA MENJADI KEBUTUHANKU “, AKU INGIN MENJADI ANAK PINTAR DAN SHOLEH “, “ BELAJAR ITU IBADAH, BERPRESTASI ITU INDAH.”
Setiap minggu sekali, siswa diperbolehkan untuk berpindah tempat duduknya, sesuai keinginan mereka. Papan tulis, setiap semester sekali dapat dirubah posisinya, sesuai kesepakatan dengan siswa.
Mencatat dengan Peta Pikiran

Hasil temuan mutakhir menunjukan bahwa otak manusia memiliki kehebatan yang luar biasa, ada otak kiri dan otak kanan. Untuk mengembangkan kemampuan otak kanan yang penuh dengan imajinasi, siswa diajarkan cara menulis dengan menggunakan peta pikiran.
Tujuannya :
Mempermudah mengingat/menghapal materi pelajaran.
Menulis sambil menggambar disertai warna akan lebih menarik dan tidak jenuh.
Mengembangkan daya imajinasi dan kreatifitas anak.
Guru harus menyusun terlebih dahulu materinya yang sesuai. Siswa diberi kebebasan untuk mewarnai, menggambar dan membuatnya sendiri.
Penggunaan alat peraga

Alat peraga boleh dikatakan sebagai salah satu pendukung kesuksesan pembelajaran, karena dengan media ini biasanya pembelajaran menjadi lebih menarik. Berbagai media dapat dibuat guru walaupun sederhana.
Tujuannya :
Memperjelas materi yang disampaikan, karena siswa melihat secara langsung.
Menarik siswa sehingga penbelajaran lebih hidup dan dinamis.
Sebagai sarana untuk menambah pemahaman siswa tentang materi mata pelajaran, terutama media yang berupa permainan.
Media yang dapat dibuat misalnya kartu permainan perkalian. pembagian dan pengurangan. Angka gabus berwarna (matematika), fuzel IPA, PP IPA, kartu permainan IPA (IPA), PP IPS, mata angin, gambar, denah (IPS), kartu berpasangan, papan sinonim/antonim (B. Indonesia). Prinsip utama dari pembuatan alat peraga adalah dengan media maka pembelajaran lebih bermakna dan menggairahkan.
Pembelajaran sambil bermain

Kegiatan ini amat tergantung pada gurunya. Pembelajaran tidak harus selalu serius, siswa duduk manis semua di meja, mendengarkan ceramah guru dengan tidak boleh melirik kiri dan kanan. Sebenarnya dimungkinkan pembelajaran dengan mengadopsi berbagai permainan yang sering dilihat oleh anak-anak di TV seperti kuis siapa aku, tebaklah, siapa berani dll.
Selain itu guru bisa mengembangkan metode ini berdasarkan pengalaman di lapangan. Contohnya dalam pelajaran B. Indonesia, mengadakan permainan tebak kata, di mana setiap siswa menyiapkan kata yang telah dipahami artinya, kemudian dia mengemukakan huruf awal sambil menyebutkan ciri-cirinya. Permainan peribahasa, dengan cara melanjutkan peribahasa yang telah diucapkan siswa lain, apabila ada yang salah maka, dia maju ke depan untuk bernyanyi (nasyid).
Begitu banyak bentuk permainan yang dapat dilakukan oleh guru, dan kesemuanya bertujuan untuk lebih menarik siswa dalam pembelajaran.
PENUTUP
Inovasi pembelajaran merupakan sesuatu yang penting dan mesti dimiliki atau dilakukan oleh guru. Hal ini disebabkan karena pembelajaran akan lebih hidup dan bermakna. Berbagai inovasi tersebut diharapkan dapat memberikan motivasi kepada siswa agar lebih giat dan senang belajar.
Seperti yang telah dipaparkan, pada hakekatnya sifat inovasi itu amat relatif, dalam arti inovasi yang kita lakukan sebenarnya barangkali sudah tidak asing bagi orang lain. Tetapi sebagai seorang guru yang setiap hari berinteraksi dengan anak, maka tidaklah salah apabila terus-menerus melakkukan inovasi dalam pembelajaran.
Kemauan guru untuk mencoba menemukan, menggali dan mencari berbagai terobosan, pendekatan, metode dan sistem pembelajaran merupakan salah satu penunjang akan munculnya berbagai inovasi-inovasi baru yang segar dan mencerahkan.
Penulis memandang, tanpa dibarengi kemauan dari guru untuk selalu berinovasi dalam pembelajarannya, maka dimungkinkan pembelajaran akan dirasa menjenuhkan oleh siswa. Di samping itu, guru tidak akan terkembangkan potensi yang dimilikinya secara optimal. Inovasi akhirnya menjadi sesuatu yang harus dicoba untuk dilakukan, sesederhana apapun.




http://penadeni.com/2011/06/13/159/



Jumat, 23 November 2012

riyadah ibadah & do'a


RIYADAH IBADAH & DOA


RIYADAH IBADAH & DOA 40HARI BAG I:

Bila ada hajat, atau mslh, sebaik2 Pnolong adlh Allah. Di antara obat termurah adlh doa. Tentu doa yg dikawal dg ksungguhan ibadah lainnya. Saya mmperkenalkn istilah riyadhah 40hr. Yg kdg tdk ditemukan dari diri qt adlh ksungguhan, kseriusan, ksinambungan amal (istiqomah, mujahadah, mudawamah). Saya ksh contoh sdrhn: Kwn2 pesantren pengen bikin taman di pondok. Budgetnya puluhan juta. Modal awal: 2jt. Kwn2 bagian itu kmudian mnyabarkan diri dg shalat, doa, &amalan2 lain. Tdk lsg buru2 memesan pohon2, rumput2 u/ taman. Kesatu, duitnya jauh dari cukup. Kedua, kalo dipaksain, jadi hutang. Karena itu, tempuhlah Jalan Allah. Shalat, doa, ibadah, dan sabar. Jgn lsg pengen jadi. Keinginan bikin taman itu. Dibuat misalnya, bulan depan. Sebelom bulan depan itu jatuh, sungguh2lah mendekatkan diri kpd Allah. Mereka shalat sunnah di atas tanah yg mau ditanemin pohon2 dan dibuatkan taman. Mereka ngaji Qur’an di atas tanah tsb. Mereka shalat malam di atas tanah itu. Angka bilangan riyadhah 40hr sekali lagi menunjukkan target kedisiplinan dan wkt yg cukup. Isinya riyadhah, standar2 aja. Ga ada yang aneh2. Dhuha 8 rokaat. Jamaah di masjid plus qobliyah ba’diyah. Tahajjud dan witir. Baca shalawat 10 s/d 100x atau lebih banyak dari ini, istighfar 3x s/d 70x atau lbh banyak dari ini. Baca Qur’an 1hr minim2 1 halaman. Cuma, di semua proses ibadah yg dilewati, diselipkan doa khusus selama riyadhah. Dalam kasus ini: Doa spy dibuatkan taman oleh Allah. Dari 40hr, misalnya 3hr saja terlewati, kalau kuat, kalau bagus, kalau disiplin, biasanya udah mulai rintik. Udah mulai ada tanda2. Apalagi 7hr, 14hr, 21hr, 40hr, surah al Fath, turun deh. Semua orang yg bermasalah dan punya hajat, saya sangat anjurkan masuk gerbang riyadhah ini. Untuk mendisiplinkan diri, pakai absen u/ diri sendiri. Dhuha apa kagak. Kalo dhuha, berapa rokaat. Berjamaah apa kagak? Ketinggalan takbir pertama apa kagak. Qobliyah ba’diyahnya gimana?

RIYADAH IBADAH & DOA 40HARI BAGIAN II:

Cek juga bacaan Qur’annya. 3hr, ya 3lbr. 7hr, ya 7lbr. 14hr, ya 14lbr. 40hr, ya 40lbr. Mestinya. Cek juga absen shalawat, absen istighfar. Daaaannn… Absen doanya. Beneran, kita ini suka ga serius ibadah dan doa. Ai mah punya hajat, ai mah punya masalah, eh ga dtg serius sama Yang Menggenggam Segala Urusan dan Masalah. Datanglah kpd Allah. Apalagi jika mau dtg dg keyakinan, kesabaran, dan kepasrahan. Dalam urusan kwn2 pesantren daarul qur’an yg pengen taman, bila riyadhah kwn2 kuat, maka taman itu jadi urusan Allah. 2jt yg ada, yg sebagai modal awal, ya kasihkan aja kepada pesantren lain sekalian. Sebab dibayarkan jadi dp, ya malah hutang. Toh kan pengen senen bkn berarti selasa harus jadi… Ya itu namanya sabar. Saya tuh ya, suka nanya sama yg dtg minta anak keturunan. Umpama mereka dtg ke saya, ashar. Saya tanya, tadi shalat zuhur? Shalat katanya. Terus saya tanya lagi, doa ga supaya punya anak? Jawabannya tdk mengherankan jika belom memiliki anak. Jawabannya, engga. Ditanya lagi, shubuh gimana? Dhuha ga tadi pagi? Ga doa, &ga shubuh. Doanya standar2 aja. Ga doa punya anak. Yah, walaupun ada yg memang ujiannya di situ, alias ga punya anak, namun bolehlah dijajal seriusin cara ini. Cara ini, cara riyadhah&doa 40hr, seolah mengikat kita u/ serius, sungguh2, & terus2an mendekatkan diri kitanya kpd Allah. Terapkan jg di urusan lain. Urusan dunia sekalipun, jika dibawa ke Allah, asli, akan jadi ibadah. Ga usah khawatir dg kalimat orang. Koq ibadah pengen dunia. Kita jawab dg senyuman, kami pengen dunia, ya mintanya sama yang punya dunia. Ga dapetnya, ya udah jd ibadah. Orang lain pengen doang, ga jd ibadah, qt jadiin apa yg qt pengenin jd ibadah. Orang lain, ga ada sabarnya, qt sabarin diri. Gitu. Ursn apa aja dah. Pengen motor, mobil, rmh? Drpd buru2 ngutang. Mending diasyikin aja dulu dhuha, tahajjud, ke masjid, mintaaaaaaaaa terus sama Allah. Saban2 hbs ibadah, apapun ibadahnya, doa kpd Allah a/ hajat qt.

RIYADHAH IBADAH & DOA 40HARI BAGIAN III:

Jgn lupa. Minta ampunan Allah jg yg serius. Minta husnul khatimahnya yg serius. Minta selamat dunia akhiratnya yg serius. Minta masuk surga, &ditutup neraka, jg yg serius. Maka, permintaan2 yg kyk gini, jg prmintaan sehat, panjang umur yg manfaat, anak keturunan yg saleh salehah, adlh prmintaan wajib, yg karenanya ga blh ditinggal, saat qt minta dunianya Allah. Saudara yg punya hutang, belom berjodoh, pengen pergi haji, pengen punya pekerjaan ttp, pengen punya usaha, ya begini jg. Saya mngingatkan diri saya, bl blm brhasil, ya terusin lg 40hr ke2, ke3, ke4, ke5, sampe seterusnya ada rasa nyaman di hati sdr. Siapa tau Allah tdk berikan dunia-Nya, tp Allah berikan diri-Nya. Ini kan malahan luar biasa. Apa sih yg lbh hebat dari ketenangan, &kecukupan? Apa jg yg lbh hebat manakala qt menemukan diri qt kemudian istiqomah shalat shubuh di masjid, berjamaah, 40hr I, 40hr ke-II, 40hr ke-III, dst? Qur’an jd brulang2 khatam? Dan tdk ada jg yg sungguh2 dtg ke Allah, kecuali Allah kasih betul dunia-Nya. Yakni manakala Allah melihat diri kita udah ga bahaya dikasih dunia. Ga silap, ga sombong, dan ga berubah. Terus, buat yang udah dapet, maka jangan tinggalin dah kebiasaan baik ini. Terusin. Hingga kemudian sudah ga pake riyadhah2an lagi. Dah ga pake absen2an lagi. Dari anak kecil, jadi yg dewasa. Di atas semua itu, sempurnakanlah perjalanan ini semua, dg sedekah. InsyaAllah dah. Jangan lupa juga doakan orang2 tua, sodara2, keluarga, anak2 kturunan, guru2, kerabat2, dan segenap kaum muslimin muslimat. Jangan doa buat diri sendiri doangan. Sip dah. Selamat membuat absen ibadah dan doa buat diri sendiri, dan selamat menempuh riyadhah ibadah dan doa 40hr. Saya doakan, dan doakan saya juga. Serta doakan yg lain, agar kuat dan sungguh2. Oh ya, bila ada item yg lolos dari cek list yg kita sungguh2in, ganti dengan amalan lain ya, yg sekiranya sepadan. Tinggal dhuha, tapi diganti dg 1 juz, gitu misalnya.

RIYADHAH IBADAH & DOA 40HARI BAGIAN TERAKHIR:

Jika ada yang mengatakan ini bid’ah, he he, ya bid’ah banget2. Tapi katakan, ini bid’ah hasanah. Bid’ah yg baik. Ga mengada2 koq. Ini buat tujuan yg baik, u/ perkara yg baik. Dan yg trkandung di dalamnya tidak ada yg baru, kecuali upaya mendisiplinkan belaka. Lagipun, kapan lagi mempersembahkan 40hr trbaik dalam seumur hidup Saudara b buat Allah. Sementara, aktifitas, ya tetap dilakukan. Ga mengganggu koq. Kitanya aja yg kelamaan ga disiplin dhuha, tahajjud, ke masjid, buka Qur’an, dll.
Salam, Yusuf Mansur.